Wednesday 28 November 2012

Cerita: Anjing dan Bayangannya


Anjing dan Bayangannya 

Anjing dan bayangan dirinya

Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.



Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.

Tuesday 27 November 2012

Cara Mendeklamasi Sajak

Cara Mendeklamasi Sajak
Pendeklamasi wajar meneliti kriteria-kriteria yang berikut:

1. Pemahaman
Pendeklamasi mesti benar-benar memahami dan dapat mentafsirkan maksud sajak yang henda dideklamasikan.

2. Peresapan
Sajak yang dideklamasikan mestilah sebati dengan diri pendeklamasi. Pendengar turut merasakannya.

3. Pengucapan
Penyampaian mestilah jelas dan menyakinkan pendengar. Tidak terdapat gangguan di mana-mana.

3.1 Daya Hafal
Ingatan mesti baik. Pembacaan lancar dan licin.

3.2 Daya Ucapan
Semurni dan sebaik mungkin. Tidak terpengaruh dengan bahasa daerah atau bahasa asing. Intonasi atau rentak/lagu kalimat ada kaitan.

3.3 Irama
Menjiwai dan menghidupkan pendeklamasian sajak. Serentak dengan ucapan dan intonasi.

3.4 Batas Kalimat
Perhentian suara. Tujuannya untuk mengucapkan pokok-pokok fikiran dalam sajak dengan jelas.

3.5 Memek
Harus timbul secara bersahaja dan spontan. Menjadi petunjuk sejauh mana sajak sudah menjiwai pendeklamasi.

3.6 Gerak-geri
Tidak diwajibkan. Harus sesuai dengan keadaan.